Materi 2. Mengatasi ragam permasalahan kesiapan sekolah anak

Silahkan bapak/ibu menyimak video dan membaca bahan tayang berikut  : Video :    Bahan Tayang : Sekolah memiliki aturan dan tata tertib yang perlu diikuti oleh anak serta orangtua. Selain itu dinamika dan tantangan belajar yang disajikan oleh sekolah, seringkali menjadi hal yang menakutkan bagi anak dan tidak jarang membuat anak stres serta tidak bersemangat di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres anak dalam menghadapi permasalahan di sekolah juga berbanding lurus dengan tingkat stres orangtua, artinya hal yang dialami oleh anak di sekolah juga akan dialami dan dirasakan oleh orangtua (Hur, Buettner, dan Jeon, 2015). Berikut ini permasalahan yang paling sering dialami oleh anak di sekolah, diantaranya :
  1. Apa saja kelengkapan sekolah itu ?
Permasalahan yang paling sering dialami oleh orangtua dalam menghadapi kesiapan sekolah anak adalah menyiapkan kelengkapan sekolah. Orangtua perlu berkomunikasi aktif dengan orangtua lainnya untuk mendiskusikan kelengkapan sekolah anak. Kelengkapan sekolah yang paling mendasar yang perlu disiapkan adalah seragam sekolah anak, buku sekolah, alat tulis, tas sekolah, bekal sekolah serta jadwal kegiatan sehari-hari anak.
  1. Bagaimana cara memilih sekolah ?
Kesiapan sekolah juga perlu diimbangi dengan pemilihan sekolah yang sesuai dengan kebutuhan belajar anak. Kiat-kiat yang perlu dilakukan oleh orangtua dalam memilih sekolah diantaranya : mengetahui pemilik dan pengelola sekolah, mengetahui kekhasan dan keunggulan sekolah, mengetahui program sekolah, mengetahui guru-guru yang mengajar, serta mengetahui standar mutu layanan sekolah.
  1. Menjaga semangat bersekolah
Seringkali orangtua menjumpai anak-anak yang kurang semangat di rumah tetapi semangat di sekolah, hal ini merupakan cara anak untuk mengetahui respon orangtua mengenai perilaku yang mereka lakukan. Orangtua perlu bersabar untuk menghadapi tahapan ini, dan tetap memberikan semangat kepada anak serta menyampaikan bahwa kegiatan di sekolah sangat menyenangkan.
  1. Bagaimana menghadapi konflik pertemanan ?
Konflik pertemanan akan dijumpai seiring bertambahnya usia anak. Orangtua perlu mengajak anak untuk belajar mengemukakan pendapatnya mengenai teman-temannya, selain itu orangtua juga perlu menjalin komunikasi positif dengan orangtua lain agar saling menjaga dan saling memotivasi antar orangtua satu dengan yang lainnya. Dampingi anak untuk tetap sabar mengendalikan marahnya ketika seorang teman tidak memperlakukannya dengan baik. Serta bekali anak dengan keberanian melapor jika ada seorang temannya melakukan kekerasan. Biasakan untuk memberi maaf dan meminta maaf ketika melakukan kesalahan untuk meminimalisir konflik pertemanan.
  1. Mendampingi anak mengerjakan tugas dan ujian sekolah
Jenjang pendidikan sekolah dasar berbeda dengan lembaga pendidikan anak usia dini, Pada beberapa kasus, anak-anak merasa kurang percaya diri dalam mengerjakan tugas belajar sekolah yang harus dikerjakan dirumah. Kemudian ditemukan juga anak-anak mengalami stres ketika tiba waktunya ujian sekolah. Orangtua perlu mendampingi anak untuk mengingatkan waktu belajar dan bermain. Kemudian luangkan waktu untuk belajar bersama anak. Orangtua juga dapat berkomunikasi dengan orangtua lainnya untuk saling bertukar informasi pembelajaran.
  1. Mendampingi anak mengelola uang
Seiring bertambahnya usia, anak-anak telah mengenal fungsi uang yang utama yakni untuk membeli barang. Kemampuan mengelola uang ini penting dimiliki anak agar anak-anak dapat mengatur keuangan mereka dan terhindar dari perilaku berbohong atau mencuri demi mendapatkan uang untuk membeli barang yang mereka inginkan. Orangtua perlu mengenalkan bahwa sedikitnya terdapat tiga fungsi uang, diantaranya : (1) Dibelanjakan, yakni dapat digunakan untuk membeli barang yang dibutuhkan bukan yang diinginkan; (2) Disedekahkan, yakni diberikan pada orang yang membutuhkan karena sebagian dari uang yang dimiliki oleh anak adalah hak orang lain, hal ini juga melatih kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar; dan (3) Ditabung, yakni disimpan untuk digunakan kemudian hari, agar melatih kesabaran anak untuk mendapatkan barang yang diinginkan melalui tabungannya.
  1. Mendampingi anak menonton
Televisi menjadi lingkungan terdekat yang meliputi anak saat ini. Dapat diamati bahwa terdapat lebih dari sepuluh channel TV yang menyajikan tontonan sejak anak bangun tidur hingga tidur kembali, bahkan tidak jarang beberapa channel TV menyajikan acara dalam 24 jam. Orangtua perlu membantu anak untuk mengendalikan kebiasaannya menonton televisi, melalui langkah-langkah berikut ini : (1) sepakati jadwal dan jam menonton televisi; (2) pilihlah acara televisi yang sesuai tumbuh kembang anak; (3) minimalkan volume suara televisi untuk menghindari kalimat-kalimat yang tidak sesuai; dan (4) ajak anak berdiskusi pada setiap acara televisi yang disajikan, sampaikan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan berdasarkan pada tontonan televisi.
Post a comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *