Materi 1. Peran Lingkungan terhadap kesiapan sekolah anak

Lingkungan memegang peranan penting dalam mempengaruhi perilaku, mengembangkan proses berpikir anak, serta kemampuan berkomunikasi sebagai kemampuan dasar dalam kesiapan sekolah anak. Pilihkan lingkungan yang tepat agar anak dapat secara optimal siap untuk menghadapi tantangan-tantangan belajar di sekolah. Rumah sebagai kelas pertama, perlu disiapkan agar anak-anak memiliki semangat belajar yang baik. Orangtua sebagai guru pertama,  juga perlu mendampingi anak dalam setiap tahapan proses belajarnya sebagai upaya agar anak siap untuk sekolah.  Bagian ini akan memaparkan peranan orangtua sebagai guru dan pendamping utama anak untuk siap sekolah.

Silahkan bapak/ibu menyimak video dan membaca bahan tayang berikut  :

Video :

Bahan Tayang:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayah memegang peranan penting dalam kesiapan sekolah anak, karena ayah dijadikan panutan dan contoh nyata pada sikap semangat bekerja, tidak mudah putus asa, tidak mudah sakit, bahkan selalu antusias terhadap berbagai kegiatan pekerjaan (Haskins, 2014). Sikap-sikap tersebut kemudian diamati dan dicontoh anak sebagai modal utama kesiapan sekolah. Sementara ibu lebih dominan berperan dalam hal sikap santun, sikap ramah, kehangatan dalam bersosialisasi yang juga mendukung kemampuan bersosialisasi sebagai modal utama dalam kesiapan sekolah. Berikut ini peranan orangtua yang penting untuk diterapkan dalam mendampingi kesiapan sekolah anak.

  1. Berkomunikasi aktif dengan anak. Menjalin kedekatan pada anak melalui komunikasi aktif memungkinkan anak memiliki sikap keterbukaan dengan orangtua. Anak tidak segan untuk menceritakan permasalahan yang dihadapinya di sekolah maupun konflik pertemanan yang sedang dihadapinya. Orangtua dapat menjadi teman dekat bagi anak agar anak memiliki tempat untuk menjadi dirinya sendiri dan merasa memiliki orang yang mampu menerima apa adanya.
  2. Kegiatan membaca bersama. Kegiatan membaca bersama orangtua menstimulus kemampuan imajinasi anak sebagai tahap awal membangun kemampuan berpikir sebab-akibat, proses terjadi sesuatu, mengenal konsep huruf, serta menumbuhkan kepekaan perasaannya. Melalui membaca, anak-anak membayangkan hal yang terjadi akibat dari suatu peristiwa yang disampaikan oleh tokoh cerita. Kegiatan membaca bersama juga dapat dilakukan secara rutin, misalnya kegiatan membaca Kitab Suci sebagai pedoman bagi anak untuk mengenalkan perilaku baik dan buruk.
  3. Berdiskusi tentang tugas belajar sekolah. Mengajak anak untuk mengerjakan tugas belajar bersama, selain dapat menambah kedekatan, juga dapat menumbuhkan perasaan semangat belajar. Anak-anak merasa terbantu dengan terlibatnya orangtua mendampinginya belajar, membantu menyusun jadwal kegiatannya sehari-hari untuk mendukung kesiapannya belajar di sekolah.
  4. Menjalin komunikasi dengan sekolah. Komunikasi antara orangtua dengan pihak sekolah menjadi hal utama agar anak-anak merasa aman dan nyaman di sekolah. Orangtua diharapkan selalu aktif terlibat pada kegiatan sekolah agar anak-anak merasa berarti dan dihargai agar tumbuh semangat untuk belajar sepanjang hayat.
  5. Melakukan perjalanan bersama anak, merupakan salah satu cara orangtua untuk mengajak anak memperluas wawasan dan menasehati anak diluar dari kebiasaan. Orangtua dapat mengajak anak untuk membeli kelengkapan sekolah bersama, belanja bekal sekolah serta mengajarkan anak untuk menggunakan transportasi umum sebagai bentuk kepercayaan orangtua pada anak serta mengenalkan anak untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari orang asing yang ditemuinya di jalan.
  6. Melibatkan anak dalam rutinitas sehari-hari di rumah, orangtua dan anak dapat bekerjasama mengatur jadwal kegiatan sehari-hari dirumah mulai dari bangun tidur, sarapan, nonton bersama sampai tidur malam. Libatkan juga anak untuk mengurus perlengkapan sekolahnya sendiri seperti mencuci baju, menyiapkan bekal, dan menyiapkan alat sekolahnya agar anak dapat belajar disiplin dan tanggungjawab.
  7. Luangkan waktu untuk mengantar dan menjemput anak, agar anak merasa perjuangannya untuk bertahan beberapa jam di sekolah dapat dihargai oleh orangtua. Sampaikan kalimat positif ketika akan berangkat ke sekolah kemudian katakan terimakasih ketika menjemput anak, karena telah bersedia untuk belajar di sekolah. Kata-kata seperti “terimakasih”, “maaf”, “hebat”, terdengar seperti sederhana tetapi sangat bermakna dan melekat pada anak.
  8. Libatkan anggota keluarga lain, selain orangtua yang dapat mendampingi anak, kakek dan nenek serta anggota keluarga lain seperti adik, kakak, paman, bibi, dan sepupu dapat dilibatkan untuk menyemangati anak sekolah. Misalnya orangtua dapat mengajak anggota keluarga lain untuk saling memberikan hadiah atas keberaniannya berada di sekolah selama beberapa jam. Ajak anggota keluarga lain untuk merayakan setiap keberhasilan belajar anak agar anak merasa dihargai usahanya ketika berada di sekolah.
Post a comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *