Flipped classroom atau kelas terbalik adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan terbalik dibanding pembelajaran tradisional. Peserta didik tidak mendapatkan pengajaran langsung di kelas dan kemudian mengerjakan pekerjaan rumah di rumah, tapi pada model flipped classroom, peserta didik mempelajari materi terlebih dahulu di rumah melalui video atau media lainnya, dan kemudian melakukan kegiatan belajar aktif di kelas, seperti diskusi, kerja kelompok, dan pemecahan masalah. Terakhir, dilakukan tindak lanjut misalnya pendidik memberikan apresiasi, saran, motivasi atau mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata.
Meskipun model flipped classroom tidak secara khusus dirancang untuk menjadi “menyenangkan”, model ini potensial dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif bagi peserta didik. Hal ini karena peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan sesama peserta didik. Selain itu, peserta didik juga dimungkinkan untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri di luar kelas, bebas memilih waktu dan lokasi yang paling cocok untuk mereka belajar, serta menggabungkan berbagai sumber belajar seperti video, simulasi interaktif, atau kuis daring, Pengalaman belajar ini akan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.
Untuk menambah wawasan mengenai flipped classroom serta bagaimana mempraktikkannya, Anda bisa membaca dua artikel berikut dalam tautan 1 dan tautan 2.