Pembelajaran berbasis inkuiri adalah pendekatan yang dinamis serta menarik yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik. Dalam lingkungan pembelajaran berbasis inkuiri, peserta didik berperan sebagai peneliti yang aktif mencari jawaban atas pertanyaan yang memicu rasa ingin tahu mereka.
Sebagai contoh, pada kelas sains dengan tema ekosistem, alih-alih hanya berceramah tentang habitat yang berbeda, pendidik baiknya menyajikan pertanyaan yang menggugah pikiran seperti, “Bagaimana aktivitas manusia berdampak pada satwa liar setempat?” Peserta didik kemudian diarahkan untuk merancang percobaan/eksperimen, melakukan penelitian, menganalisis data, serta mencari sumber dari berbagai media untuk menjawab pertanyaan tersebut. Topik yang dieksplorasi peserta didik bisa jadi bermacam-macam, misalnya penggundulan hutan, polusi, atau urbanisasi dan mengusulkan solusi inovatif untuk meminimalkan efek negatif.
Pembelajaran berbasis inkuiri menggabungkan kegiatan berkolaborasi bersama tim untuk menyelidiki masalah serta keterampilan komunikasi melalui diskusi, debat, dan presentasi. Sifat kolaboratif dari pembelajaran berbasis inkuiri ini meningkatkan interaksi sosial, mendorong pembelajaran dengan teman sebaya, dan memupuk lingkungan kelas yang positif dan mendukung.
Pendekatan langsung dan berpusat pada peserta didik ini tidak hanya membuat pembelajaran menjadi menyenangkan tetapi juga memberdayakan peserta didik untuk menjadi pemikir mandiri dan pemecah masalah. Hal ini mempersiapkan peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat yang dapat berkontribusi secara aktif kepada masyarakat.Untuk melihat praktik pembelajaran berbasis inkuiri, Anda bisa menonton video melalui tautan ini.