PEMBUKA
TOPIK 1: Apa itu Pembelajaran Menyenangkan?
TOPIK 2: TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
TOPIK 3: RAGAM APLIKASI PEMBUATAN MEDIA BERBASIS TIK UNTUK FUN LEARNING
TOPIK 4: RAGAM APLIKASI UNTUK PENGELOLAAN FUN LEARNING BERBASIS TIK
PENUTUP

2. Sistem Among

Sistem among merupakan sistem pendidikan yang berjiwa kekeluargaan dan bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Kodrat alam merupakan suatu potensi yang dimiliki anak yang perlu dibimbing sehingga dapat mencapai kemajuan  secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya. Sementara kemerdekaan perlu diberikan kepada anak (peserta didiik) agar mereka memiliki pribadi yang kuat serta mampu berpikir dan bertindak sebagai manusia yang inisiatif dan merdeka.

Konsep sistem among ini sangat terkait dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menegaskan pendidikan adalah tuntunan, sedangkan pendidik merupakan penuntun kodrat (potensi) anak. Oleh karena itulah pendidik wajib bersikap Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, dan Tutwuri Handayani. 

Berikut pokok-pokok pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang terkait dengan sistem among:

Pendidikan Merupakan Tuntunan
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan tidak sama dengan pengajaran. Pengajaran adalah suatu cara dalam menyampaikan ilmu yang bermanfaat bagi anak (peserta didik) baik lahir maupun batin, sementara pendidikan adalah tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak (peserta didik). Oleh karena itulah, pengajaran hanyalah bagian dari pendidikan. 
Melalui pendidikan, anak dituntun sesuai kodratnya (potensi) sehingga ia dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai anggota masyarakat. Kekuatan kodrat pada peserta didik ada dalam hidup batin dan hidup lahirnya. Pendidiklah yang menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan itu, sehingga perilaku peserta didik dapat terbimbing dengan baik. 

Tugas Pendidik Memberikan Tuntunan Baik
Seperti yang dinyatakan di atas, pendidikan adalah tuntunan untuk membimbing potensi anak. Pendidikan dan potensi (kodrat alam) yang ada pada peserta didik merupakan suatu konvergensi, artinya keduanya saling mempengaruhi. Tuntunan yang baik akan mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya, demikian pula sebaliknya. Tanpa tuntunan yang baik, potensi anak akan padam. 
Ki Hajar Dewantara mengibaratkan pendidikan bagaikan pemeliharaan pada tumbuhan. Sebutir biji jagung akan tumbuh dengan baik jika petani menempatkannya di atas tanah yang subur, cukup air, dan cukup mendapatkan sinar matahari. Akan tetapi, jika butir jagung tersebut tidak mendapatkan pemeliharaan yang baik, maka meskipun bijinya berkualitas, ia tidak akan tumbuh baik. Pemeliharaan itulah yang diibaratkan pendidikan, dan petani yang memelihara jagung diibaratkan sebagai pendidik.

Tut Wuri Handayani
Dalam sistem among, pendidik  diwajibkan bersikap: Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, dan Tutwuri Handayani.  Ing ngarsa sung tuladha artinya pendidik adalah orang yang lebih berpengalaman dan berilmu yang harus mampu memberikan contoh yang baik atau dijadikan “tokoh sentral” bagi peserta didik. Ing madya mangun karsa artinya pendidik sebagai pemimpin harus mampu mengembangkan minat, keinginan dan kemauan peserta didik untuk berkreasi dan berkarya serta mengabdikan diri pada cita-cita yang luhur dan ideal. Tut wuri artinya mengikuti dengan penuh perhatian dan tanggung jawab, dilandasi cinta dan kasih sayang, bebas dari pamrih dan jauh dari sifat-sifat otoritatif, posesif, protektif dan permisif yang sewenang-wenang. Sedangkan Handayani artinya memberikan kemerdekaaan dan kesempatan dengan memberikan perhatian dan bimbingan agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan fitrah pribadinya. dapat berpikir serta bertindak merdeka.

Pendidikan adalah Memerdekakan
Ki Hadjar Dewantara mencetuskan sistem among, yakni terdapat dua sendi pendidikan. Selain bersendi kodrat alam yang perlu dibina oleh pendidik, juga bersendikan kemerdekaan. Kemerdekaan pada peserta didik merupakan syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak agar dapat memiliki pribadi yang kuat dan dapat berpikir serta bertindak merdeka.
Pendidikan yang bermanfaat bagi kehidupan bersama adalah yang memerdekakan manusia sebagai bagian dari kesatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah orang yang hidupnya tidak bergantung pada orang lain,, tetapi bergantung pada kekuatannya sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi perkembangan anak didik secara utuh, untuk kemuliaan diri sendiri dan orang lain (kemerdekaan batin), dan kemandirian (kemerdekaan lahir). Kekuatan dan pemberdayaan diri sendiri (kodrat) memungkinkan siswa untuk mengendalikan hidupnya tanpa dikendalikan oleh orang lain.  

Sebagai bahan bacaan untuk lebih memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara, anda bisa membaca tulisan Ki Hadjar Dewantara berjudul Dasar-dasar Pendidikan yang bisa diakses di link ini. Artikel-artikel lainnya yang mengulas pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat dibaca, dengan link: artikel 1, artikel 2

Post a comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *